SURABAYA – Robot Medical Assistant ITS – Unair (RAISA) kembali dipercaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) untuk menangani pasien Covid-19.
Kali ini, RAISA yang dipesan oleh Ditjen Diktiristek akan diserahkan ke berbagai Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia, salah satunya Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU UMM).
Muhtadin ST MT, Pembina Tim Robotika ITS sekaligus salah satu tim Pengembang robot RAISA, menjelaskan bahwa pada akhir tahun 2021 Ditjen Diktiristek meminta ITS untuk membuat 46 unit RAISA.
Semua unit tersebut akan disebar di seluruh Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia dan diperkirakan lebih dari 20 Rumah Sakit Pendidikan di berbagai daerah. “RAISA diserahkan ke berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Mataram (NTB, red), ” tuturnya.
Tampilan Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA) pada bagian monitor depan untuk memudahkan komunikasi antara tenaga medis dengan pasien tanpa kontak langsung.
Beberapa waktu lalu, ITS mewakili Diktiristek dalam penyerahan robot RAISA ke RS UMM. Sebelum diserahkan ke pihak RSU UMM, ITS memberikan pelatihan terlebih dahulu tentang penggunaan robot RAISA. “Robotnya sudah dioperasikan di RSU UMM dan Rumah Sakit Pendidikan lain yang mendapatkan RAISA, tetapi sesi penyerahan pada 12 Maret lalu hanya sebagai simbolis saja, ” jelas dosen Departemen Teknik Komputer ITS ini.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kanan) saat meluncurkan RAISA edisi terbaru bersama Direktur Utama RSUA Prof Dr Nasronudin SpPD KPTI-FINASIM.
Muhtadin menyampaikan lagi, robot RAISA digunakan untuk mengurangi kontak langsung antara tenaga medis dengan pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit. Seperti pernah diberitakan, robot RAISA akan membantu untuk mengirim keperluan pasien Covid-19 seperti makanan, obat-obatan, serta barang pribadi pasien. “Tidak hanya itu, RAISA juga mempermudah pasien dan tenaga medis dalam berkomunikasi tanpa kontak langsung dengan pasien, ” imbuhnya.
Baca juga:
Satgas TNI Berjaga di Batas Masuk Zona Merah
|
Di akhir, Muhtadin berharap agar robot RAISA dapat digunakan dan bermanfaat, tidak hanya untuk penanganan pasien Covid-19, tetapi juga untuk penyakit menular lainnya. Di antaranya adalah Tuberkulosis (TBC), Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, dan penyakit menular lainnya. “Akan tetapi, untuk saat ini robot RAISA masih diprioritaskan untuk pasien penyakit Covid-19, ” tandasnya. (HUMAS ITS)